Kamis, 10 Maret 2011

Pemberdayaan Perempuan Dalam Pencegahan HIV & AIDS

Pemberdayaan perempuan dalam pencegahan HIV/AIDS dan penegakan hak-hak reproduksi sehat setelah disepakati para Kepala Negara ASEAN di Brunei Darussalam pada tanggal 5 November 2001, serta merupakan kesepakatan United Nations General Assembly Special on HIV/AIDS (UNGASS) pada tanggal 27 Juni 2001.

MENGAPA PEREMPUAN?
  •  Perempuan mempunyai peluang 3x lebih besar terinfeksi HIV/AIDS dibandingkan laki-laki
  • Perempuan baik sebagai individu maupun  ibu rumah tangga telah banyak tertular HIV/AIDS
  • Faktor kemiskian telah menytebabkan sebagian perempuan menjadi pekerja seks komersial
  • Perempuan belum sepenuhnya mendapatkan hak-haknya, khususnya dalam bidang kesehatan 
  • Ketidak berdayaan perempuan dalam memutuskan pilihan dan haknya untuk menolak melakukan hubungan seksual walaupuan merasa tidak aman (faktor sosial budaya)
  • Bayi yang dilahirkan mempunyai resiko tinggi terhadap penularan virus dari ibunya
BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN PEREMPUAN DALAM PENCEGAHAN HIV/AIDS?

  • Dengan meningkatkan kesadaran dan kemandirian perempuan dalam mengatur fungsi dan proses reproduksi termasuk kehidupan seksualitasnya, sehingga hak-hak reproduksinya terpenuhi dan dapat menuju peningkatan kualitas hidup.
  • Memberdayakan perempuan baik secara individu maupun secara organisasi dengan peran sertanya dalam advokasi,KIE, motivasi dan bimbingan dalam pencegahan penularan HIV/AIDS
PENGERTIAN

  • HIV (Humam Immuno Deficiency Virus) adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sel darah putih manusia yang merupakan bagian terpenting dari sistem kekebalan tubuh manusia .
  • AIDS (Aquired Immune Deficiency Syndrome)  adalah suatu sindroma atau kumpulan tanda/ gejala penyakit yang terjadi akibat tertular virus HIV yang merusak sistem kekebalan tubuh,bukan karena atau dibawa sejak lahir.
  • IMS (Infeksi Menular Seksual) merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam penularan HIV melalu hubungan seksual. Seseorang yang mempunyai penyakit kelamin akan lebih mudah tertular HIV apabila berhubungan seks tidak aman dengan seseorang yang terinfeksi HIV dan apabila dia pengidap akan mudah menularkan pada orang lain.
  • Ketahanan keluarga , kondisi dinamik suatu keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik dan psikis mental spiritual guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin.
  • Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE, suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan-pesan dalam rangka penyebarluasan , meningkatkan dan memantabkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga dan masyarakat.
  • ODHA: orang dengan HIV/AIDS (pengidap HIV/AIDS)
  • OHIDA: orang yang hidup dengan pengidap HIV/AIDS (Keluarga, teman sekerja dan sepergaulan)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBARAN INFEKSI HIV ADALAH

  • Jumlah atau tingkat infeksi HIV pada populasi berperilaku resiko tinggi (resti)
  • Pola jaringan seksual atau populasi  atau populasi berperilaku resiko tinggi diantara populasi umum
  • Perilaku hubungan seksual yang terjadi di masyarakat
  • Tingginya mobilisasi penduduk antar propinsi serta antar kota-desa
  • Industri wisata yang berkembang 
  • Pengobatan terhadap penyakit masih sulit dan mahal.
HIV DAPAT MENULAR MELALUI

  • Hubungan seksual penetratif yang tidak  terlindugng, baik secara vagina,anal (dubur),maupun oral(mulut). hal ini merupakan cara penularan yang utama (lebih dari 90%)
  • Dari ibu ke anak: selama kehamilan pada persalinan atau sesudah bayi lahir.
  • Melalui transfusi darah atau kontak langsung dengan cairan darah atau produk darah yang tercemar virus HIV 
  • Melalui jarum suntik atau alat kedokteran yang tidak steril, jarum suntik bekas pakai pengidap HIV, narkoba suntik dengan alat bergantian 
  • Melalui alat tusuk lainya: alat tindik/tato,pisau cukur dll
  • Transplantasi organ tubuh
PERILAKU BERESIKO TERHADAP PENULARAN:
  

  • Sering berganti-ganti pasangan   seksual atau mempunyai lebih dari satu pasangan seksual,baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal / WTS
  • Mempunyai pasangan seksual yang mempunyai pasangan seksual lainya
  • Tetap melakukan hubungan walaupaun mempunyai keluhan penyakit menular seksual (PSM) dan tidak memberitahukan pada pasangannya 
  • Tidak menggunakan kondom pada saat berhubungan seksual dengan pasangan yang beresiko 
BAGAIMANA GEJALA INFEKSI HIV?

  • fase tanpa gejala   :
           - seperti flu, dapat sembuh sendiri
           - Meraswa sehat
           - 2-10 tahun tanpa gejala
           - Sudah mampu menularkan
           - Tes HIV positif setelah 3 bulan terinfeksi
  • Fase dengan gejala:
           Tubuh renta terhadap macam-macam penyakit infeksi dan kanker, karena sistem kekebalan   tubuhmenurun 

Gejala
- Rasa lelah berkepanjangan
- Sesak nafas dan  batuk  berkepanjangan
-Diare lama tanpa sebab yang jelas
- Demam lebih 38 derajat celcius
- Keringat malam tanpa sebab yang jelas
- Berat badan turun drastis
- Pembesaran kelenjar di leher, ketiak,lipat paha tanpa sebab yang jelas

GEJALA BERAT/KOMPLIKASI:
- Radang paru-paru
- Infeksi saluran pencernaan
- Kanker kulit,sariawan, janur herpes
- TBC
-Gangguan susunan saraf dan otak